Pontianak, 29 September 2022
Meja 1 : Pelayanan registrasi dan administrasi
Yaitu kegiatan mencatat data individu pasien sesuai buku monitoring faktor risiko PTM yang ada. Pada pelaksanaan monitoring, kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa.
Meja 2 : Wawancara faktor risiko PTM.
Hal-hal yang perlu diwawancara berkaitan dengan faktor risiko PTM antara lain riwayat merokok, kebiasaan minum minuman manis, kopi dan beralkohol, kegiatan aktifitas fisik/olahraga, kebiasaan makan sayur dan buah, riwayat tekanan darah tinggi, riwayat penyakit dahulu dan keluarga yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.
Meja 3 Pengukuran
Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali.
Meja 4 Pemeriksaan
Yaitu kegiatan memeriksa tekanan darah, kadar glukosa darah, kadar kolesterol, kadar trigliserida darah, pemeriksaan klinis payudara dan fungsi paru sederhana.
Meja 5 : Konseling dan Edukasi.
Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
Resume :
Berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan di Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 78 peserta pegawai dan pimpinan, adapun pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ini diketahui :
1. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 5,95 %, penyakit hipertensi 12,97 %, penyakit jantung 3,78 %, penyakit stroke 7,57 %, penyakit asma 1,08 %, penyakit kanker 1,08 %, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar 8,65 %.
2. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Diri Sendiri yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 0,00 %, penyakit hipertensi 4,32 %, penyakit jantung 1,62 %, penyakit stroke 0,00 %, penyakit asma 0,54 %, penyakit kanker 0,54 %, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar 5,41 %.
3. Merokok. Sebesar 16,76 % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining adalah perokok.
4. Konsumsi Alkohol. Sebesar 0,54 % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining dalam satu bulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas.
5. Aktivitas Fisik. Sebesar 28,11 % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining melakukan kegiatan olahraga/aktifitas fisik 10 menit secara terus menerus atau 30 menit dalam sehari atau 150 menit/minggu.
6. Konsumsi Buah dan Sayur. Sebesar 33,51 % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining mengkonsumsi sayur sebanyak 3 porsi (3 mangkuk kecil) dan buah 2 porsi dalam sehari.
7. Pemeriksaan Laboratorium. Berdasarkan pengukuran antropometri dikatehui Indeks Massa Tubuh (IMT) pegawai dilingkungan ybs yang diskrining sebesar 1,28 % kurus, 48,72 % normal, 20,51 % berat badan berlebih dan 29,49 % obesitas. sedangkan dalam pemeriksaan tekanan darah diketahui 37,18 % bertekanan darah masih diambang batas (normal) dan sebesar 43,59 % memiliki lingkar perut normal. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu diketahui sebesar 100 % masih dalam ambang batas (normal), pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah sebesar 24,36 % normal dan pemeriksaan kadar asam urat sebesar 0,00 % normal (tidak diperiksa). Dari hasil wawancara pemeriksaan klinis payudara ditemukan benjolan sebesar 0,00 %, dan sebesar 12,97 % mengalami gangguan penglihatan, 1,62 % mengalami gangguan pendengaran, serta 0,54 % dengan faktor risiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar