Rabu, 31 Agustus 2022

Kegiatan POSBINDU PTM

 



Meja 1 : Pelayanan registrasi dan administrasi 

Yaitu kegiatan mencatat data individu pasien sesuai buku monitoring faktor risiko PTM yang ada. Pada pelaksanaan monitoring, kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa.



Meja 2 : Wawancara faktor risiko PTM. 

Hal-hal yang perlu diwawancara berkaitan dengan faktor risiko PTM antara lain riwayat merokok, kebiasaan minum minuman manis, kopi dan beralkohol, kegiatan aktifitas fisik/olahraga, kebiasaan makan sayur dan buah, riwayat tekanan darah tinggi, riwayat penyakit dahulu dan keluarga yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.



Meja 3 Pengukuran

Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali.



Meja 4 Pemeriksaan 

Yaitu kegiatan memeriksa tekanan darah, kadar glukosa darah, kadar kolesterol, kadar trigliserida darah, pemeriksaan klinis payudara dan fungsi paru sederhana.



Meja 5 : Konseling dan Edukasi.

Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.



Resume :

Berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan pada .................................... Provinsi Kalimantan Barat sebanyak          peserta pegawai dan pimpinan, adapun pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ini diketahui :

1. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar     %, penyakit hipertensi      %, penyakit jantung     %, penyakit stroke      %, penyakit asma      %, penyakit kanker      %, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar      %.

2. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Diri Sendiri yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar      %, penyakit hipertensi      %, penyakit jantung      %, penyakit stroke      %, penyakit asma     %, penyakit kanker     %, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar      %.

3. Merokok. Sebesar       % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining adalah perokok.

4. Konsumsi Alkohol. Sebesar      % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining dalam satu bulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas.

5. Aktivitas Fisik. Sebesar    % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining melakukan kegiatan olahraga/aktifitas fisik 10 menit secara terus menerus atau 30 menit dalam sehari atau 150 menit/minggu.

6. Konsumsi Buah dan Sayur. Sebesar      % pegawai dilingkungan ybs yang diskrining mengkonsumsi sayur sebanyak 3 porsi (3 mangkuk kecil) dan buah 2 porsi dalam sehari.

7. Pemeriksaan Laboratorium. Berdasarkan pengukuran antropometri dikatehui Indeks Massa Tubuh (IMT) pegawai dilingkungan ybs yang diskrining sebesar       % kurus,      % normal,      % berat badan berlebih dan      % obesitas. sedangkan dalam pemeriksaan tekanan darah diketahui        % bertekanan darah masih diambang batas (normal) dan sebesar     % memiliki lingkar perut normal. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu diketahui sebesar        % masih dalam ambang batas (normal), pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah sebesar       % normal dan pemeriksaan kadar asam urat sebesar       % normal. Dari hasil wawancara pemeriksaan klinis payudara ditemukan benjolan sebesar      %, dan sebesar        % mengalami gangguan penglihatan, serta       % mengalami gangguan pendengaran.

Rekomendasi :

Cek Kesehatan Secara Berkala

  • Direkomendasikan untuk mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini, khususnya bagi yang berisiko tinggi Penyakit Tidak Menular.
  • Manfaatkan pelayanan kesehatan terdekat, dengan keluhan, keluhan kecil atau tanpa keluhan.

Enyahkan Asap Rokok.

  • Merekomendasikan semua bukan perokok, untuk tidak mulai merokok.
  • Manganjurkan semua perokok, untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka untuk berhenti merokok
  • Masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk berhenti.

Rajin Aktivitas Fisik

  • Tingkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat (seperti jalan cepat), sedikitnya 30 menit perhari (lima hari dalam seminggu).
  • Kontrol berat badan dan hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Diet Sehat

  • Dengan Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh perhari Konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1 sendok teh) perhari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
  • Total konsumsi lemak 5 sendok makan perhari. Batasi daging berlemak, lemak susu, dan minyak goreng, ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun, kedelai, jagung, minyak bunga matahari. Konsumsi buah dan sayuran yaitu 5 prosi (400-500 gram) perhari (satu porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 1 mangkok sayuran dimasak) Konsumsi ikan sedikitnya 3 kali perminggu, utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel,salmon.
  • Tidak konsumsi minuman beralkohol.

Kendalikan Stres
Berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi, dengarkan musik, libatkan indera tubuh, lakukan pemijatan, milliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif, seleksi yang kita baca, dengar dan lihat, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara
mandiri oleh setiap orang.

Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk pencegahahn Penyakit Tidak Menular; sbb :

  1. Tidak merokok.
  2. Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan
  3. Rajin konsumsi buah dan sayur
  4. Rajin Aktifitas Fisik
  5. Cek Kesehatan secara teratur
Melalui deteksi dini ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada pegawai dilingkungan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, akan pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular untuk diberikan perhatian sedini mungkin. (Ad)





Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Rabu, 31 Agustus 2022

Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat pada hari ini diikuti oleh 67 peserta yang terdiri dari Pimpinan, Pegawai (staf) dan Tenaga honorer dilingkungan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat. Adapun pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular diantaranya pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berat dan tinggi badan, diabetes mellitus, kholesterol, asam urat dan konsultasi kesehatan. Diharapkan kegiatan ini terus berlanjut dan secara berkala dilakukan sebagai bentuk kerjasama dan kepedulian terhadap lingkungan kerja dan kesehatan pegawai.






Berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan pada Instansi BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat sebanyak  67   peserta pegawai dan pimpinan, adapun pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ini diketahui :

1. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 23,88%, penyakit hipertensi 26,87%, penyakit jantung 14,93%, penyakit stroke  4,48%, penyakit asma  16,42%, penyakit kanker  4,48%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar  22,39%.

2. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Diri Sendiri yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar  1,49%, penyakit hipertensi  13,42%, penyakit jantung  5,97%, penyakit stroke  0,00%, penyakit asma  5,97%, penyakit kanker  2,99%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar   29,85%.

3. Merokok. Sebesar  11,94% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining adalah perokok.

4. Konsumsi Alkohol. Sebesar  1,49% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining dalam satu bulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas.

5. Aktivitas Fisik. Sebesar 49,25% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining melakukan kegiatan olahraga/aktifitas fisik 10 menit secara terus menerus atau 30 menit dalam sehari atau 150 menit/minggu.

6. Konsumsi Buah dan Sayur. Sebesar 68,66% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining mengkonsumsi sayur sebanyak 3 porsi (3 mangkuk kecil) dan buah 2 porsi dalam sehari.

7. Pemeriksaan Laboratorium. Berdasarkan pengukuran antropometri dikatehui Indeks Massa Tubuh (IMT) pegawai dilingkungan ybs yang diskrining sebesar 5,97% kurus,  50,75% normal,  13,43% berat badan berlebih dan 29,85% obesitas. sedangkan dalam pemeriksaan tekanan darah diketahui 44,78% bertekanan darah masih diambang batas (normal) dan sebesar 37,31% memiliki lingkar perut normal. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu diketahui sebesar  95,52% masih dalam ambang batas (normal), pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah sebesar 17,91% normal dan pemeriksaan kadar asam urat sebesar 0,00% normal. Dari hasil wawancara pemeriksaan klinis payudara ditemukan benjolan sebesar 2,99%, dan sebesar 56,72  % mengalami gangguan penglihatan, serta  1,49% mengalami gangguan pendengaran.

Rekomendasi :

Cek Kesehatan Secara Berkala

  • Direkomendasikan untuk mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini, khususnya bagi yang berisiko tinggi Penyakit Tidak Menular.
  • Manfaatkan pelayanan kesehatan terdekat, dengan keluhan, keluhan kecil atau tanpa keluhan.

Enyahkan Asap Rokok.

  • Merekomendasikan semua bukan perokok, untuk tidak mulai merokok.
  • Manganjurkan semua perokok, untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka untuk berhenti merokok
  • Masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk berhenti.

Rajin Aktivitas Fisik

  • Tingkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat (seperti jalan cepat), sedikitnya 30 menit perhari (lima hari dalam seminggu).
  • Kontrol berat badan dan hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Diet Sehat

  • Dengan Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh perhari Konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1 sendok teh) perhari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
  • Total konsumsi lemak 5 sendok makan perhari. Batasi daging berlemak, lemak susu, dan minyak goreng, ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun, kedelai, jagung, minyak bunga matahari. Konsumsi buah dan sayuran yaitu 5 prosi (400-500 gram) perhari (satu porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 1 mangkok sayuran dimasak) Konsumsi ikan sedikitnya 3 kali perminggu, utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel,salmon.
  • Tidak konsumsi minuman beralkohol.

Kendalikan Stres
Berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi, dengarkan musik, libatkan indera tubuh, lakukan pemijatan, milliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif, seleksi yang kita baca, dengar dan lihat, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara
mandiri oleh setiap orang.

Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk pencegahahn Penyakit Tidak Menular; sbb :

  1. Tidak merokok.
  2. Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan
  3. Rajin konsumsi buah dan sayur
  4. Rajin Aktifitas Fisik
  5. Cek Kesehatan secara teratur
Melalui deteksi dini ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada pegawai dilingkungan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, akan pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular untuk diberikan perhatian sedini mungkin. (Ad)


Kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko di Kemenkumham

Pontianak, 30 Agustus 2022





Berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan pada Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 65 peserta pegawai dan pimpinan, adapun pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ini diketahui :


1. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar  26,25%, penyakit hipertensi 50,77%, penyakit jantung 29,23%, penyakit stroke 18,46%, penyakit asma  12,31%, penyakit kanker  9,23%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar   35,38%.

2. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Diri Sendiri yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 3,08%, penyakit hipertensi  16,92%, penyakit jantung 3,08%, penyakit stroke 1,54%, penyakit asma 7,69%, penyakit kanker 1,54%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar  26,15%.

3. Merokok. Sebesar 21,54% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining adalah perokok.

4. Konsumsi Alkohol. Sebesar  4,62% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining dalam satu bulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas.

5. Aktivitas Fisik. Sebesar 44,62% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining melakukan kegiatan olahraga/aktifitas fisik 10 menit secara terus menerus atau 30 menit dalam sehari atau 150 menit/minggu.

6. Konsumsi Buah dan Sayur. Sebesar 44,62% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining mengkonsumsi sayur sebanyak 3 porsi (3 mangkuk kecil) dan buah 2 porsi dalam sehari.

7. Pemeriksaan Laboratorium. Berdasarkan pengukuran antropometri dikatehui Indeks Massa Tubuh (IMT) pegawai dilingkungan ybs yang diskrining sebesar 4,62% kurus,  36,92% normal,  20,00% berat badan berlebih dan 38,46% obesitas. sedangkan dalam pemeriksaan tekanan darah diketahui 69,23% bertekanan darah masih diambang batas (normal) dan sebesar 36,92% memiliki lingkar perut normal. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu diketahui sebesar 93,85% masih dalam ambang batas (normal), pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah sebesar 0% normal dan pemeriksaan kadar asam urat sebesar 0% normal. Dari hasil wawancara pemeriksaan klinis payudara ditemukan benjolan sebesar  6,15%, dan sebesar 44,62% mengalami gangguan penglihatan, serta 1,54% mengalami gangguan pendengaran.

Jumat, 26 Agustus 2022

Deteksi Dini FR PTM di TAD PLN UIW Kalimantan Barat

 Jum'at, 27 Agustus 2022

Deteksi dini Penyakit Tidak Menular merupakan cara untuk mengetahui adanya faktor risiko PTM pada  sasaran. Deteksi dini ini berguna untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena PTM atau memiliki faktor risiko. Dengan diketahuinya faktor risiko PTM secara dini pada seseorang maka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi yang sudah terkena maka penting sekali mengendalikan PTM yang disandangnya agar tidak terjadi komplikasi, kecacatan maupun kematian dini akibat PTM serta untuk meningkatkan kualitas hidup.

Kegiatan deteksi dini faktor resiko PTM dilaksanakan lintas sektor, pegawai dan TAD PLN UIW Kalimantan Barat diikuti 141 peserta.












Resume :

Berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan pada Instansi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Kalimantan Barat diikuti peserta pegawai dan TAD PLN UIW Kalimantan Barat, adapun pemeriksaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ini diketahui :

1. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 19,15%, penyakit hipertensi 31,91%, penyakit jantung 12,06%, penyakit stroke 11,35%, penyakit asma 9,22%, penyakit kanker 4,26%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar 22,70%.

2. Riwayat Penyakit Tidak Menular Pada Diri Sendiri yang menderita penyakit diabetes mellitus sebesar 3,55%, penyakit hipertensi 7,09%, penyakit jantung 2,84%, penyakit stroke 1,42%, penyakit asma 1,42%, penyakit kanker 1,42%, dan penyakit kolesterol tinggi sebesar 13,48%.

3. Merokok. Sebesar 34,04% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining adalah perokok.

4. Konsumsi Alkohol. Sebesar 2,13% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining dalam satu bulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas.

5. Aktivitas Fisik. Sebesar 57,45% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining melakukan kegiatan olahraga/aktifitas fisik 10 menit secara terus menerus atau 30 menit dalam sehari atau 150 menit/minggu.

6. Konsumsi Buah dan Sayur. Sebesar 82,98% pegawai dilingkungan ybs yang diskrining mengkonsumsi sayur sebanyak 3 porsi (3 mangkuk kecil) dan buah 2 porsi dalam sehari.

7. Pemeriksaan Laboratorium. Berdasarkan pengukuran antropometri dikatehui Indeks Massa Tubuh (IMT) pegawai dilingkungan ybs yang diskrining sebesar 0,71% kurus, 47,52% normal, 18,44% berat badan berlebih dan 33,33% obesitas. sedangkan dalam pemeriksaan tekanan darah diketahui 63,12% bertekanan darah masih diambang batas (normal) dan sebesar 56,74% memiliki lingkar perut normal. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu diketahui sebesar 95,04% masih dalam ambang batas (normal), pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah sebesar 0% normal dan pemeriksaan kadar asam urat sebesar 0% normal. Dari hasil wawancara pemeriksaan klinis payudara ditemukan benjolan sebesar 2,13%, dan sebesar 23,40% mengalami gangguan penglihatan, serta 1,00% mengalami gangguan pendengaran, dan mempunyai faktor resiko sebesar 4,26%.

Rekomendasi :

Cek Kesehatan Secara Berkala

  • Direkomendasikan untuk mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini, khususnya bagi yang berisiko tinggi Penyakit Tidak Menular.
  • Manfaatkan pelayanan kesehatan terdekat, dengan keluhan, keluhan kecil atau tanpa keluhan.

Enyahkan Asap Rokok.

  • Merekomendasikan semua bukan perokok, untuk tidak mulai merokok.
  • Manganjurkan semua perokok, untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka untuk berhenti merokok
  • Masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk berhenti.

Rajin Aktivitas Fisik

  • Tingkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat (seperti jalan cepat), sedikitnya 30 menit perhari (lima hari dalam seminggu).
  • Kontrol berat badan dan hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Diet Sehat

  • Dengan Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh perhari Konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1 sendok teh) perhari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
  • Total konsumsi lemak 5 sendok makan perhari. Batasi daging berlemak, lemak susu, dan minyak goreng, ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun, kedelai, jagung, minyak bunga matahari. Konsumsi buah dan sayuran yaitu 5 prosi (400-500 gram) perhari (satu porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 1 mangkok sayuran dimasak) Konsumsi ikan sedikitnya 3 kali perminggu, utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel,salmon.
  • Tidak konsumsi minuman beralkohol.

Kendalikan Stres
Berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi, dengarkan musik, libatkan indera tubuh, lakukan pemijatan, milliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif, seleksi yang kita baca, dengar dan lihat, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara
mandiri oleh setiap orang.

Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk pencegahahn Penyakit Tidak Menular; sbb :

  1. Tidak merokok.
  2. Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan
  3. Rajin konsumsi buah dan sayur
  4. Rajin Aktifitas Fisik
  5. Cek Kesehatan secara teratur
Melalui deteksi dini ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada pegawai dan TAD PLN UIW Kalimantan Barat, akan pentingnya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular untuk diberikan perhatian sedini mungkin.

Pemeriksaan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Gereja Senakin oleh Puskesmas Senakin Kabupaten Landak

 Jum'at, 26 Agustus 2022



Pemeriksaan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM DWP Pemda Sambas

 Jum'at, 26 Agustus 2022

Perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet sehat bergizi dengan menu seimbang, cukup buah sayur, Istirahat cukup serta Kelola stres dengan baik) untuk mencegah PTM. Setelah terdiaknosis PTM jangan lupa juga untuk menerapkan PATUH (Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet makanan bergizi dengan menu seimbang dan cukup buah sayur, Upayakan aktivitas fisik dengan aman dan teratur, serta Hindari asap rokok). Sehingga seluruh pegawai dan seluruh pengurus serta anggota DWP Pemda Sambas dapat menjadi penggerak dan pendorong dalam mencegah dan mengendalikan PTM baik dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal maupun dikalangan masyarakat sekitarnya. "Semangat" buat Kabupaten Sambas.

















Rabu, 24 Agustus 2022

Pemeriksaan PTM di Kesbangpol Landak

Kamis, 25 Agustus 2022

Pemeriksaan PTM di Kesbangpol Kabupaten Landak.






Monitoring Kader dan Bimtek Posbindu PTM

Kamis, 25 Agustus 2022

Monitoring Kader dan Bimtek Posbindu PTM Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.



Giat Deteksi Dini PTM Kantor BPS Kalbar

Kamis 25 Agustus 2022

Bertempat di Ruang Rapat Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, diadakan Pemeriksaan PTM (Penyakit Tidak Menular) kepada seluruh personil Kantor BPS Provinsi Kalimantan Barat, mulai dari Pimpinan, pegawai, tenaga honorer, hingga petugas keamanan. Pemeriksaan ini dilaksanakan dalam rangka deteksi dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (FRPTM), dilakukan pada Instansi Pemerintah yang berada di wilayah Puskesmas.


Adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu:

  1. pemeriksaan berat badan,
  2. pemeriksaan tekanan darah,
  3. pemeriksaan lingkar perut,
  4. pemeriksaan laboratorium (kolesterol lengkap, asam urat, gula darah,
  5. konsultasi kesehatan.














www.ptmkeswa.blogspot.com

Kegiatan Penyakit Tidak Menular

Jum'at, 7 September 2023 Kegiatan Rutin PTM di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.